Dari dulu FKG (Fakultas Kedokteran Gigi) sudah berdiri sendiri. Dari sejarah yang dulu (search google aja) entah bagaimana kedokteran gigi ini sudah dipisahkan dari kedokteran umum. Untuk menjadi dokter gigi saja harus melewati jenjang S1 (preklinik) dan jenjang Profesi. Nah untuk masa studinya sendiri untuk S1 ditempuh selama 3,5 tahun (rata rata) dan untuk jenjang profesinya sekitar 1,5 - 2 tahun (rata-rata). Di kedokteran gigi juga pastinya belajar tentang kedokteran umum, khusus semester awal dapat materi tentang kedokteran umum seperti mengenal sistem dan fungsi tubuh, metabolisme tubuh, sel dan genetik, imun, sistem pernafasan. Barulah semester berikutnya mulai fokus ke ilmu kedokteran gigi, dikupas tuntas tidak hanya teori tapi juga skill nya diuji. Sama seperti kedokteran umum, di kedokteran gigi juga ada spesialis. Untuk spesialis tersebut masih harus ditempuh 3-5 tahun :) 

So, buat yang bertanya kenapa sih dipisah? Karena kedokteran gigi itu harus lebih fokus terhadap kesehatan gigi dan mulut, tidak sedikit kasus kasus yang berhubungan dengan penyakit sistemik berasal dari rongga mulutnya. Jadi konklusinya kalo misal harus masuk dokter umum lanjut ke ilmu gigi ya kapan selesainya hehe.. Sedangkan di kedokteran gigi nya saja ilmunya banyak yang harus dipelajari, dan ditambah skill tambal menambal dan mencabut yang harus selesai ditempat dengan waktu yang seefektif mungkin. 

Jadi ya dokter gigi hanya bekerja untuk masalah kesehatan gigi dan mulut serta mendiagnosis penyakit yang terkait atau tidaknya dengan penyakit sistemik. Apabila hal itu terjadi seorang dokter gigi bekerja sama dengan teman sejawatnya artinya si pasien ini dirujuk terlebih dahulu ke dokter umum, boleh tidak nya dilakukan tindakan perawatan gigi :)

----

"Senyumanmu sinari setiap kesedihan di hati

Tatapanmu hiasi setiap sudut angan anganku

Mungkinkah ku jadi pilihan hatimu

Tiada henti ku selalu berangan

Andai dirimu memilih hatiku

Kan ku serahkan cinta tulus dihatiku

Meski kau takkan pernah tau ketulusan hatiku ini

Biarku simpan dalam mimpi

Keindahan hatimu selalu membuatku terkagum

Keindahan hadirmu sungguh kudambakan saat ini."

-Maudy Ayunda-

  

Kita jalani hari-hari selayaknya air yang jatuh satu per satu di jantung batu. Merasakan kekaguman dalam heningnya cinta. Entah mengapa aku begitu kagum pada diriku sendiri. Aku tahu ini berlebihan, hanya saja aku kagum akan aku yang telah mampu begitu menunggu. Dan ingin segera aku menghilangkannya. Menjadi kekuatan dan kesetiaan untuk terus berada di jalan ini. Aku yakin, ketika hari yang ditetapkan-Nya datang, kita kan dipertemukan pada pertemuan yang mempertemukan pula dua orang terkasih kita.

(buku "ketetapan terindah") - Panji Ramadhan 2017

.

.

Jadi, malam ini gue lagi galau dan entah kenapa pengen nulis tentang '...' . Kalau ditanya 'lo suka sama dia?' gue gak bisa bilang 'iya' karena apa? Gue ketemu untuk tegur sapa aja belum pernah. Bahkan si doi mungkin gak kenal sama gue. 'Trus lo tau dia dari mana?' ceritanya panjang : ) . Tiba-tiba munculah rasa penasaran gue sama orang ini. Pengen banget kan bisa chit chat gitu, tapi ternyata waktu telah memisahkan #asik. Udah pasti jarang banget ketemu, kerana apa? .... Waktu dulu sih sering papasan tapi ya biasa aja, eh ko lama-lama kayanya pengen kenalan gitu haha ^^ #mulaigenit . Tapi #cintadatangterlambat (?) maksudnya gue udah telat kalau mau kenal sama doi :') . Gue sering mengalami yang namanya 'gue ingin melupakan' eh tiba-tiba muncul ketemu papasan (tapi ya tetep aja  cuma gue yang ngerasa ..) doi kan gak tau kalau gue ada rasa 'ingin kenal'. So, gue akan tetap menunggu dia yang tidak ada kabarnya, yang gak pernah update medsos :') Kalau udah punya yang lain gimana? yaudah lah ya .. 

'jadi sebenarnya lo itu suka sama dia apa enggak?' susah dijelaskan >.<

-----------------

Baru kepikiran untuk buat gantungan tutup kamera pas liat olshop Instagram ada yang jual 'lens cap holder' ini. Sebelum tutupnya hilang dulu pengennya beli poket kamera yang simpel dan ada tempat tutupnya tapi karena mikir harga mahal jadi ya ketunda terus, wkwk. Pas tutupnya hilaaang! berasa jadi orang yang gak bertanggung jawab banget, 'teledor', pikun, karena waktu itu lagi buru-buru mau foto dan ngebiarin aja tutupnya diletakin sembarang tempat. Masalahnya, kamera ini belum ada semingguan dibenerin karena sempet jatuh dan si mirroles nya itu gak berfungsi. (jadinya curhaat) 

Nah, pas liat olshop itu baru deh kepikiran mau punya yang kaya begituan (lens cap holder). Tapi pas gue liat liat, tutupnya beda sama kamera gue, sayangnya gak ada bolongan buat cantolin si gantungannya. Tapi gue liat yang lainnya ternyata bisa juga pake lem (kalo ini gue pake lem tembak). Jadilah gue buat kreasi sendiri dengan alat dan bahan yang mudah dan murah. Jadi masih bisa gunain barang yang dulu dibeli dan gak tau dipake untuk apa, sekarang bisa dimanfaatin. 

Untuk 'lens cap keeper' ini bisa menggunakan tali apa saja, kalo yang gue liat, rerata pake tali gelang. Nah, karena gue adanya rantai, ya gue pakai itu. Dan kreasi untuk tempat tutup ini gak hanya itu aja. Bisa juga buat kantong yang nantinya dipasang di tali kamera. Berhubung gue males jahit menjahit dan sepertinya lebih simpel yang seperti ini, kalian cukup buka tutupnya aja. 

Kalau mau tahu prosesnya, bisa langsung putar videonya, udah gue masukin juga alat dan bahannya. 

k.e.e.p  w a t c h i n g, guys! ^^.

-t h a n k  y o u  f o r  w a t c h i n g-

---//---

---//---

MAKE YOUR OWN! 

- lens cap keeper -